MAKALAH QIRA’ATUL KUTUB MAF’UL LIL AJLIH &MAF’UL MA’AH
MAKALAH
QIRA’ATUL KUTUB
MAF’UL
LIL AJLIH &MAF’UL MA’AH
(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah qira’atul kutub )
Disusun
oleh :
ST. SULASTRI
NIM:6571010114087
Dosen pembimbing :
HERMANTO,S.S
STIT OTTO ISKANDAR DINATA
TANGGERANG SELATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Dia-lah yang telah telah memberikan
nikmat kesempatan dan waktu serta rahmatnya sehingga penyusun mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MAF’UL LI AJLIH DAN MAF’UL MAAH ”
Dengan harapan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan kuliah dan diskusi pada tatap muka perkuliahan.
Penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik dan masukan
yang positif serta saran-saranya untuk kesempurnaan makalah ini.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini tercatat sebagai amal shaleh
dan menjadi motivator bagi penyusun.
Penyusun
Siti Sulastri, Januari 2017
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………...………..
DAFTAR ISI………………………………….…….……....
ii
BAB I PENDAHULUAN………………...……….……….. 1
A. Latar
Belakang…………………………..…...…..
1
B. Rumusan
Masalah………………….….………… 1
C. Tujuan
Penulisan…………….…....….………... ..
1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………..
2
1. Pengertian Maf’ul Li
Ajlih..…………..………….………
2
B. Macam-macam Maf’ul
Li
Ajlih……………..….. 3
C. Hukum Maf’ul Li
Ajlih………………………….
4
2. Pengertian Maf’ul
Ma’ah…………………………………
6
A. Syarat-syarat Maf’ul Ma’ah……………………… 8
BAB III PENUTUP…………………….…..………………. 9
A.
Kesimpulan………………………………..…..…………..
9
B. Saran………………………………………………………
9
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………........ 10
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesungguhnya mengajarkan bahasa Arab kepada kaum muslim adalah kewajiban
kita. Sebab bahas Arab adalah bahasa Al-Qur’an, kitab suci bagi kita semua. Walaupun
bahasa Arab di Indonesia merupakan bahasa asing, tetapi bagi kaum muslimin
seharusnya tidak menjadikanya asing di lidahnya. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengetahui salah satu hakikat bahasa Arab yaitu Maf’ul Li Ajlih
(sebab-akibat pekerjaan), karena kata sebab-akibat ini sering dipakai dalam
percakapan, pembelajaran, dan firman Allah swt.
Qoul ulama
mengatakan bahwasanya ”barang siapa yang
tabahhur (menguasai secara mendetail dan mendalam layaknya lautan) terhadap
ilmu nahwu sharaf,maka orang tersebut akan mampu tabahhur dengan ilmu lainya.”
Dari sepenggal qoul
ulama di atas kita dapat menyimpulkan bahwasanya betapa pentingya kita
mempelajari ilmu nahwu sharaf.karena dengan mempelajari ilmu tersebut dan
memahami secara mendalami ilmu-ilmu yang lainya.Dengan maksud setelah kita
mempelajari dan memahami nahwu sharaf. diharapkan kita bisa mengamalkan ilmu
nahwu sharaf sebagai perantara terbukanya ilmu-ilmu yang lain.
Dalam makalah ini kami
akan menyampaikan salah satu bab yang
dibahas di dalam kitab-kitab nahwu yaitu maf’ul ma’ah.
:
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian maf’ul
li ajlih ?
2. Apa saja macam-macam
maf’ul li ajlih ?
3. Apa hukum maf’ul li
ajlih ?
4. Definisi dari maf’ul ma’ah
5. syarat-syarat maf’ul
ma’ah
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian
maf’ul li ajlih
2. Mengetahui macam-macam
maf’ul li ajlih
3. Mengetahui hukum maf’ul
li ajlih
4. Memahami pengertian
dari maf’ul ma’ah.
5. Mengetahui
syarat-syarat dari maf’ul ma’ah
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Maf’ul Li Ajlih ( باب المفعول من اجله )
Isim mansub yang dinyatakan sebagai penjelasan
bagi penyebab terjadinya fi’il (perbuatan).
ويسمى المفعول لاجله والمفعول
له وهو الاسم المنصوب الذي يذكربيانا لسبب وقوع الفعل[2]
Maf’ul min ajlih dikenal dengan nama maf’ul
liajlih dan maf’ul lah.maful min ajlih ialah isim mansub yang dinyatakan
sebagai penjelasan bagi penyebab terjadinya fi’il(perbuatan).
Mafu’l lah/min ajlih yaitu masdar yang dipahami
illah’yang mengikuti amilnya (pekerjaanya) pada waktu dan pelakunya.
Contoh :
قام زيداجلالالعمر :zaid telah berdiri sebagai penghormatan bagi Amr.
قام:فعل ماض مبني على الفتح لامحل له من الاعراب
زيد:فاعل مرفوع وعلامة رفعه ضمة ظاهرة في اخره
اجلالا:مفعول من اجله منصوب وعلامة نصبه فتحة ظاهرة في اخره
ل:حرف جر مبني على كسر لامحل له من الاعراب
عمر:مجروروعلامة جره كسرة ظاهر في اخره
Pengertian maf’ul li ajlih menurut bahasa adalah objek yang menjadi faktor
Pekerjaan.
Menurut Ilmu Nahwu maf’u li ajlih adalah isim masdar yang menjelaskan
tentang faktor/alasan dari penyebutan amil sebelumnya. dan bersatu dalam hal
waktu dan subjeknya.
[1] K.H.Moch Anwar,kitab jurumiah ilmu nahwu terjemah (2014),h.155
[2] Syamsuddin Muhammad,Mutamimah al jurumiah (2015),h.254
[3] Muhammmad bin Abdullah,Alfiyah ibnu malik,h.82
B. Macam-macam Maf’ul Li Ajlih
1. Karena hormat
Contoh:
جئتك اليوم للإكرام غدا
(ji’tuka alyauma lil ikroomi ghodan)
aku mendatangimu hari
ini untuk penghormatan esok hari.
جاء خالد لإكرام عليِّ له
(jaa’a khoolidun li ikroomi ‘aliyyun lahu)
khalid datang agar ali menghormatinya
2. karena senang
Contoh:
جئت رغبةً فيك
(ji’tu rughbatan fiika)
aku datang karena
senang kepadamu.
Pada contoh diatas lafal “rughbatan”=senang adalah isim masdar yg difahami
sebagai faktor bagi amil/kata kerja lafal “ji’tu”=aku datang. secara maknanya
contoh diatas berbunyi seperti ini:
جئت للرغبة فيكۤ
(ji’tuka lir-rughbati fiika)
aku datang karena
senang kepadamu.
Lafal “rughbatan” isim masdar yang menjadi maf’ul lah, juga bersekutu dalam
hal waktu dengan amil lafal “ji’tu”, karena waktu aku senang, itulah waktu aku
mendatanginya. Juga bersekutu dalam satu subjek yaitu satu fa’il berupa dhamir
mutakallim/aku.
3. karena iri/dengki
Contoh FirmanNya:
لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ
أَنْفُسِهِمْ
(lau yarudduunakum mimba’di iimaanikum kuffaaron hasadan min ‘indi
anfusihim)
agar mereka dapat
mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang
(timbul) dari diri mereka sendiri (al-baqoroh :109)
Lafal “kaffaaron” menjadi hal sebagai amil, dan lafal “hasadan” sebagai
maf’ul lah.
C. Hukum Maf’ul Li Ajlih
kata nazim :
والمصدر انصب ان اتى بيا نا # لعلة الفعل الذي قد كا نا
Nasab-kanlah masdar bila dinyatakan sebagai
penjelasan bagi penyebab (terjadinya)
Fi’il (perbuatan )yang telah ada .
1.
Pengertian hukum maf’ul li ajlih
ويشترط كونه مصدرا
والتحاد فاعلهما كما تقدم في المثا لين وكقوله تعالى ولاتقتلوااولاد كم خمشة املاق
وكقوله تعالى ينفقون اموالهم ابتغاء مرضات الله [4]
Contoh seperti firman Allah:
ولاتقتلوااولاد كم خمشة
املاق )الاسرا:31)
“Dan janganlah kalian membunuh
anak-anak kalian karena takut kemiskinan”.
(al-isra:31)
ينفقون اموالهم ابتغاء
مرضات الله) البقرة:265)
"Mereka yang menafkahkan (membelanjakan)hartanya karena mencari keridaan Allah.”(Al-Baqarah:265).
ينصب مفعولا له المصدر ان #ابان تعليلا كجد شكرا ودن
وهو بما يعملل فيه متحد # وقتاوفاعلا
وان شرط فقد
فا جرره باالحرف وليس يمتنع #مع الشروط
كلزهد ذاقنع [5]
وجدت فيه هذه الشروط الثلاثه :
-اعنى المصدرية
-وابانة التعليل
-واتحاد مع عامله في الوقت والفاعل فقد شرط من هذه الشروط تعين جره بحرف
التعليل (وهو اللام اومن اوفي
اوالباء).
[4] Syamsuddin Muhammad,Mutamimah al jurumiah (2015),h.254
[5] Ibid,h.82
Hukum maf’ul li ajlih adalah boleh nashob sekiranya terdapat tiga syarat,
yaitu:
a. isim mashdar
b. lit-ta’lil/penjelasan
faktor alasan
c. bersatu dengan amilnya
dalam satu waktu dan satu fa’il atau kalimah yg mencukupi tiga syarat
tersebut juga boleh dijarkan dengan huruf jar lit-ta’lil.
ولايجوز تاهبت السفر لعدم اتحاد الزمان ولاجئتك محبتك اياي لعدم اتحادالفاعل
بل يجب جره بااللام
تقول تاهبت للسفر وجئتك لمحبتك اياي .
Tidak boleh dikatakan تاهبت السفر
karena tidak bersekutu(dengan amilnya) dalam hal waktu.tidak boleh pula
dikatakan جئتك محبتك اياي karena tidak
bersekutu (dengan amilnya) dalam hal fa’il,tetapi wajib dijarkan dengan lam
(min,fii,atau ba yang mengandung makna ta’lil).dapat dikatakan:
تاهبت للسفر = Aku telah mempersiapkan diri untuk
berpergian.
وجئتك لمحبتك اياي =Aku telah datang kepadamu demi cintamu kepadaku.
jika salah satu saja dari ketiga syarat ini tidak terpenuhi maka wajib
dijarkan dengan huruf jar lit-ta’lil berupa huruf lam, min, fiy atau huruf ba’.
2. Contoh-contoh hukum
maf’ul li ajlih
a. yang tidak bersatu
dengan Amilnya dalam hal satu Fa’il/Subjek:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ
(aqimish-sholaata li duluukisy-syamsi)
dirikanlah shalat dari
sesudah matahari tergelincir (al-isro’ :78)
Perbedaan fa’il/subjek dalam ayat ini adalah pada lafal “aqim=dirikanlah” subjeknya
berupa dhamir wajib mustatir takdirannya anta/kamu dan lafal
“duluuki=tergelincir” subjeknya berupa lafal “asy-syamsi=matahari” (kemiringan
matahari dari tengah-tengah atas langit/zhuhur). juga terdapat perbedaan waktu
dalam ayat ini yaitu waktu mendirikan sholat tentunya lebih akhir dari waktu
tergelincirnya matahari.
b. yang tidak bersatu
dengan Amilnya dalam hal satu Waktu:
جئتك اليوم للإكرام غداً
(ji’tuka alyauma lil ikroomi ghodan)
aku mendatangimu hari
ini untuk penghormatan esok hari.
c.yang tidak memenuhi
syarat Isim Mashdar:
جئتك للكتاب
(ji’tu ka lil kitaabi)
aku mendatangimu karena
kitab itu.
Contoh FirmanNya:
وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ
(wal ardho wadho’ahaa lil anaami)
dan allah telah
meratakan bumi untuk makhluk(Nya).
(Ar-Rahmaan :10).
2. Pengertian Maf’ul
Ma’ah
Di dalam beberapa kitab
jurumiah menjelaskan pengertian dari Maf’ul Ma’ah sebagai berikut:
وهوالا سم الذي يذكر لبيان من فعل معه الفعل
Maf;ul ma’ah ialah isim mansub yang dinyatakan untuk menjelaskan dzat yang
menyeertai perbuatan pelakunya.
Dalam kitab mutamimah al-jurumiah:
وهوالا سم الذي يذكر بعد واو بمعنى مع لبيان من فعل معه الفعل مسبوقا
بجملة فيها فعل او اسم فيه معنى الفعل
وحروفه نحو جاء الا مير والجيش واستوى الماء
والخشبة وانا سائر والنيل
Mafu’ul ma’ah ialah isim mansub yang disebutkan sesudah wawu yang bermakna
ma’a untuk menjelaskan dzat yayng menyertai perbuatan pelakunya dan isim
tersebut didahului oleh jumlah fi’liah atau jumlah ismiah yang mengandung makna
fi’il begitu juga huruf-hurufnya.
Dalam kitab al-fiyah :
المفعول معه هوالا سم المنتصب
بعد واو بمعنى مع والنا صب له ما تقدمه من الفعل او شبهه
“maf’ul ma’ah ialah isim
yang terletak sesudah wawu ma’iyyah yang menjelaskan dzat
(orang) yang melakukan sama-sama melakukan
pekerjaan’’
Ialah isim yang dibaca
nasob ,yang disebutkan untuk
menjelaskan orang yang bersamaan dengan pekerjaan yang dilakukan.
“maf’ul ma’ah
ialah isim yang dibaca nasob yang
jatuh sesudah wawu ma’iyyah.’’
Contoh
جاء الامير و الجيش- ( dan bala tentaranya telah datang pemimpin)
واستوى الماء و الخشبة-
(bersama kayu pengukurnya knai air
itu)
جاء: فعل ماض مبني على الفتح لامحل له
من الاعراب
الامير: فاعل مرفوع وعلامة رفعه ضمة ظاهرة
في اخره
و:واوالمعية مبني على الفتح لا محل له من الاعراب
الجيش:المفعول معه منصوب وعلامة نصبه فتحة ظاهرة في اخره
-Lafadz
الجيش adalah maf’ul ma’ah,Karena ia
adalah isim yang meyertai kedatangan pemimpin.
- الخشبة
adalah mafu’ul ma’ah,karena isim yang menyertai kemerataan air.
Untuk lebih mudah memahami tentang maf'ul
Maah, coba anda perhatikan susunan kalimat ini (.جَاءَ اَلْأَمِيرُ وَالْجَيْشَ.). Lapaz (جَاءَ) sebagai Fiil madhi. dan lapaz (اَلْأَمِيرُ) sebagai Faailnya (sipelaku).
serta lapaz (وَالْجَيْشَ) sebagai maful Maah. coba perhatikan ulang pada lapaz (وَالْجَيْشَ) ia berharkat Fathah (atau
Manshub), karena Maf’ul Ma’ah adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi untuk
menerangkan apa yang menyertai pelaku.
A. Syarat-syarat Maf’ul
Ma’ah
AS-Sayyid Ahmad al-hasyimiy yang
mengatakan bahwa disyaratkan nashab sebagai isim yang al-maf’ul ma’ah :
بعده الجملة انعقاد ليصح
فضلة واو بعد الوقع
الاسم يكون انا
ان يكون ما قبله جملة فيها فعل او اسم فيه معنى الفعل و
حر وفه
ان تكون الو او التى تسبقه نصا في المعنى
Menurut pendapat di
atas bahwa tidak terjadi al-maf’ul ma’ah, kecuali terdapat padanya 3 (tiga)
persyaratan yaitu:
-isim Adanya yang manshub sebagai fadhlatan;
-Adanya jumlah yang terdapat sebelumnya, fi’il atau
isim yang semakna dengan huruf-huruf
hijaiyyah fi’il tersebut;
-Adanya al-wawu yang mendahului isim tersebut jelas
nasnya sebagai wawu al-ma’iyyah.
Ketiadaan ketiga syarat
yang dimaksud, maka tidak dapat disebut kalimat tersebut sebagai al-maf’ul
ma’ah.
Isim yang layak menjadi maf’ul ma’ah terbagi menjadi tiga bagian,yaitu :
-bagian yang wajib dinasabkan karena menjadi mafu’ul ma’ah
-wawunya wawu ma’iyah,bukan wau athaf
-bagian yang lebih utama dinasabkan menjadi maf’ul ma’ah dari pada
athaf.kebalikannya ialah,dijadikan wawu athaf lebih berhak dari pada wawu
ma’iyah .
وقد يجب النصب على المغعولية
نحو المثالين الا خرين ونحو لاتنه عن القبيح واتيانه ومات زيد و
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Maf’ul li
ajlih adalah isim yang digunakan untuk menjelaskan
sebab terjadinya perbuatan.
2. Macam-macam
maf’ul li ajlih yaitu:
a.
karena hormat
b.
karena senang
c.
karena iri/dengki
3. Hukum maf’ul li ajlih
adalah boleh nashob
Maf’ul ma’ah ialah isim
yang dibaca nasob yang jatuh sesudah huruf
wawu. Dimana huruf wawu tersebut
berkedudukan sebagai wawu ma’iyyah.
Dalam pembentukan maf’ul ma’ah mempunyai
beberapa syarat sebagai berikut:
Adanya isim
yang manshub sebagai fadhlatan;
Adanya jumlah yang
terdapat sebelumnya, fi’il atau isim yang semakna dengan huruf-huruf hijaiyyah
fi’il tersebut;
Adanya al-wawu yang
mendahului isim tersebut jelas nasnya sebagai wawu al-ma’iyyah.
B. Saran
Dalam rangka mewujudkan kecintaan terhadap belajar bahasa arab, sudah seharusnya kita sebagai mahasiswa yang
bergelut di jurusan tarbiyah dan salah satunya untuk mempelajari bahasa Arab untuk
merubah paradigmanya, dari yang tidak efektif, tidak komunikatif, tidak
kontekstual kepada yang lebih efektif, komunikatif, dan kontekstual.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya mempunyai kekurangan.Baik dalam segi
penulisan maupun dalam hal penyampaian materi.maka dari pada itu,kritik dan
saran dari rekan-rekan pembaca.Merupakan suatu hal yang kami harapkan supaya
memberikan kemajuan yang begitu kita harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Syekh syamsuddin Muhammad
araa’ini,ilmu nahwu terjemah mutamimah ajurumiah(Bandung:sinar baru
algensindo,2015)
K.H.Moch Anwar,kitab jurumiah ilmu nahwu terjemah
(2014),h.155
Drs. Muhammad
Thalib, sisitem cepat pengajaran bahasa arab (Bandung:
Gema Risalah Press, 2008)
Dr. Abdul Halim
Mintasir Dan Dr. Ibrahim Anis, kamus arab Indonesia (Surabaya:
Bintang Terang, 1986)
Anwar ,Mochamad.2011.ilmu nahwu.sinar baru algesindo:Bandung
As-sanhaji, Muhammad.matan aj-jurumiyyah.al hidayah:Surabaya
Qoyyum,muhammad Ridwan.Nadhom Amrithi
Minhatul Malik ,TOHA PUTRA ,Semarang
assalamualaikum.. mohom maff ka ... apakah saya boleh minta file nya gak ka
BalasHapus